Dalam diri manusia ada titik lemah rasa iba kepada sesama-nya pada saat tertentu atau pada momen yang sangat menyentuh untuk timbul rasa iba.Lazimnya rasa iba muncul kepada situasi yang menyentuh hati dan perasaan namun kadang kala ada juga alasan untuk kita iba kepada orang lain.
Saya berpikir ada beberapa elemen dari manusia mengemukakan alasan untuk memperoleh rasa iba dari orang lain,ya kadang kita sebagai manusia harus mengemukakan alasan-alasan tertentu untuk menarik minat orang lain dengan iba-nya.
Parah-nya,kadang alasan-alasan ini sekarang digunakan untuk meraih iba yang disalah artikan...dalam artian dijadikan financial hoak atau penipuan. Ya,ini tak hanya terjadi dikalangan atas,pemerintahan atau Institut bahkan dikehidupan sehari-haripun terjadi.
Ada 3 elemen dari diri manusia yang sangat mahal dan sangat mudah meraih simpatik,3 elemen ini pula yang kadang disalah artikan untuk di 'perjual-belikan'.
--- Keluarga.
Manusia mana yang tidak belas kasihan kepada keluarganya,manusia mana juga tidak belas kasihan ketika bicara tentang keluarga.
Dan 'keluarga' sering dijadikan alasan untuk di 'perjual-belikan'.
Lihatlah alasan orang-orang disekitar kita ketika ada janji dan tidak bisa menepati-nya,mereka akan mengemukakan 'keluarga' sebagai senjata pelindung.
Belum lagi ketika seorang datang kepada kita untuk meminta tolong,mereka akan 'perjual-belikan' keluarga,demi apa yang mereka inginkan.
Contoh simple : ketika teman kita meminjam uang dan uang kita hanya pas-pasan kita masih berpikir untuk meminjamkannya namun ketika dia meminjam uang dengan alasan kepentingan keluarga,kita pasti langsung memberikannya dan ketika tak adapun kita mengusahakannya.
--- Masyarakat.
Masyarakat,lingkungan adalah sekitar kita,pergaulan kita,cara bersosial kita.
Dan masyarakat bernilai mahal untuk di 'perjual-belikan'.
Lihatlah berapa banyak Institut kemasyarakatan atau betapa berjamur-nya Organisasi masyarakat {ORMAS} yang sebenarnya hanya beberapa saja yang bermamfaat dan benar-benar memprjuangkan masyarakat.
Jangan tanya lagi,betapa masyarakat dijadikan Brand unggulan oleh Pemerintah dan antek-anteknya untuk di 'perjual-belikan'...Mereka akan berteriak 'DEMI MASYARAKAT' 'DEMI RAKYAT' 'DEMI UMAT' 'DEMI LINGKUNGAN' ketika mereka menginginkan sesuatu,ketika para pejabat ingin memperoleh jabatan tinggi,ketika kita ingin mengais iba kepada orang lain.
Ya,masyarakat adalah nilai jual yang sangat indah untuk dijadikan orang lain percaya kepada kita dan memberikan apa yang kita inginkan.
--- Tuhan
Suka atau tidak,pro atau kontra itulah kenyataan-nya.
Faktanya Tuhan adalah Best Seller dalam hal ini. Tuhan adalah nilai jual bagi mereka yang menginginkan rasa iba dari orang lain,menginginkan keinginannya terpenuhi.Tuhan tidak lagi hal sakral,yang sebenarnya terlalu frontal untuk disangkut pautkan dalam kehidupan.
Tuhan yang dulu hanya ada dalam lantunan dizir dan hal per-ibadatan,kini dikotori oleh kita.
Di perjual belikan demi kepentingan semata,untuk alasan-alasan tertentu.
Tengoklah,berapa banyak produk,brand yang meyematkan Tuhan beserta agamanya ke produk mereka.Dari mulai produk makanan,make up sampe gadget.
Mereka meyelipkan Tuhan dengan kedok Halal-nya,mereka memberi unsur Tuhan untuk menaikan nilai penjualan dan menarik minat.
Sadarilah,berapa kali kita berucap 'DEMI TUHAN' hanya untuk permasalahan sepele,menyakinkan orang lain atau memperoleh belas kasihan.Kita seakan menjual nama suci itu untung kepentingan sehari-hari,untuk sebuah nominal yang sangat kecil,rendah dan murah untuk nama-Nya.
Kita makhluknya yang seharusnya melantunkan nama-Nya untuk beribadah,kini beralih fungsi untuk kepentingan lain...Akh,betapa bodohnya kita.
Saya tak akan berteriak dan meminta kalian menilai bahwa saya tidak melakukan hal diatas,kita sama-sama nista,kita sama-sama tercebur di lembah kotor ini.
jangan pernah jadikan suatu ruang lingkup golongan lain untuk kepentingan diri kita,karna kita tidak tahu apa sebenarnya ruang lingkup tersebut.
Teory ini hanya buah pikir saya namun lihatlah ke sekitar kita,fenomana ini kini telah menjadi semacam trend dan gaya hidup.
Miris dan menjengkelkan.
Mifal Devils Lazy 85
0 comments:
Post a Comment