Wednesday, 12 February 2014

Ada apa,dibalik "tidak ada apa-apa"?

"It's oke,semua akan baik-baik saja"...
"Tenang,semua akan indah pada waktunya"...
"Tersenyumlah,masih ada harapan untuk hari esok"...
"Tidak apa-apa,kamu hanya kurang beruntung"...

Sering mendengar kalimat-kalimat diatas?
Atau bahkan sudah terlalu sering?
Atau tiap hari,kata-kata itu terngiang?

Kata-kata yang akan sering terdengar,jika kita ada di posisi buruk,tak menguntungkan,lunglai bahkan terluka.
Orang-orang sekitar,orang-orang yang kita sayang,akan mengucapkannya,akan mengatakan dengan rasa iba atau kasihan.
Dan dengan sendirinya kita akan menjawab "saya baik-baik saja", "tidak apa-apa", "ini hanya sementara kok".
Entah jawaban itu,perasaan yang sebenarnya atau hanya untuk menenangkan diri saja.

Jika tiba-tiba teman kita sakit,lalu kita menjenguk dan bertanya "kenapa dia"?
Dengan seolah yakin dia akan jawab "saya tidak apa-apa,hanya tidak terlalu fit".Padahal dia kena kanker.
Jika,suatu saat kita melihat sebuah kecelakan ditengah jalan,lalu si koran dengan penuh darah,luka dan sedikit lunglai ditanyai "kau tidak apa-apa?" dengan yakin menjawab "saya tidak apa-apa hanya sedikit luka". Padahal darah bercecer dimana-mana.

Lihatlah,seorang anak kecil di kota metropolitan,berlari-lari mengejar bis untuk mengamen,dia tak sekolah,dia seperti tak punya masa depan bahkan dia tak tahu siapa orang tuanya. Dan ketika secara iseng kita tanyai "Bagaimana hidupnya?" dengan sedikit selengean di jawab "tidak apa-apa,bawa asyik aja".
Atau berapa banyak seorang gadis yang sebenarnya merasa sakit hati,ketika pria yang ia cintai lebih memilih wanita lain atau selingkuh dengan wanita lain. Ketika ditanyai "kamu kecewa,kamu sakit hati?" gadis itu selalu jawab "Bagian dari cinta adalah kesakitan dan aku sepenuhnya tidak terlalu sakit". Padahal tiap malam dia harus menangis,ketika melihat photo kekasihnya.

"Tidak apa-apa", "Enggapapa ko", "Sudah biasa,santai", "Tenang,baik aja"....
Adalah kalimat-kalimat yang punya 2 sisi makna,satu sisi untuk menenangkan diri sendiri,sisi lain adalah topeng untuk tak terlihat terluka.
Kata,yang seolah ingin membuat kita tegar,membuat kita berusaha menerima semua konsekuensi dalam hidup,membuat seolah kita kuat,tangguh bahkan terkadang mengucapkan kata diatas hanya untuk spirit untuk lekas bangkit.

Jadikanlah kata diatas sebagai mood boster,sebagai topeng bahwa kita lemah,seolah-olah kita kuat,semoga kita memang benar-benar kuat. 
Karna terkadang harus membual terlebih dahulu untuk tahu arti kejujuran.
Setelah semua benar-benar "tidak apa-apa",bangkitlah,selalu ada harapan cahaya setelah kegelapan.
Dan memang tidak ada apa-apa dibalik tidak ada apa apa.







Tulisan ini di dedikasikan untuk orang-orang yang selalu melawan setiap rasa sakit,jatuh,terpuruk dengan senyum dan tawa.
Untuk orang-orang yang selalu membuat orang disekitar merasa semua baik-baik aja.
















Share:

1 comment: