Untuk dia si apatis
Saya buat tulisan
ini untuk si apatis yang betul-betul apatis... Pemikirannya selalu membuat saya
sakit kepala. Sungguh. Tindak-tanduknya pun memusingkan. Tapi ia dewa-nya
logis. Luar biasa. Dengan kelogisannya, ia menjauh saat ingin merokok dgn
alasan agar racun asap rokok hanya untuknya bukan untuk meraka...
Si apatis ini
sering jadi kocak dengan ke-apatis-an yang dia miliki.
Tapi juga sering
serius dengan ke-apatis-an nya itu...
Ah, apatis..
Saya menyukainya,
jujur.
Dia sosok
laki-laki yang bersikap negatif agar menjadi kuat..
Dia aneh.
Mencoba berinteraksi
dengan cerah ceria ini, dia tetap tidak bergeming.. Apatis
memeluknya erat dari segala penjuru mata angin..
Selalu ingat
masa-masa dia terpuruk.. Oh itu mengerikan. Rasanya ingin segera menariknya
dari pusaran luka itu.. Tapi seperti dapat diduga, dia berdiri sendiri,, dari
tengah pusaran luka, lalu kembali melemparkan senyuman khasnya yang konyol
itu..
Ini tentang...tak perlu ku sebut namanya.
0 comments:
Post a Comment