Ah, cinta, satu dunia gagasan yang melahirkan bola-bola romantisme. Siap dibenturkan ke karang-karang realitas.
Dan
pandang pertama adalah satu kekonyolan yang membangkitkan perasaan
gombal. Fisika dan matematika tak berlaku di situ. Hanya semilir angin
melambungkan angan, kerling mata, dan permainan senyum. Ah, meneduhkan.
Di situ ia diagungkan lewat lagu dan puisi kanak-kanak.
Gadisku,
jangan kau mencintaiku. Nanti aku mati saat kau berdusta. Jangan bangun
rasa rindu. Nanti aku terpasung dalam manisnya kata setia. Dan cinta,
oh, gadisku, apakah kita hidup dalam dunia gagasan? Cintailah
kenyataanku. Jangan diriku.
0 comments:
Post a Comment