//Skip to content
Seminggu ini saya tidak membaca koran,melihat berita di televisi atau browsing portal berita.
Ternyata sayapun tertinggal informasi banyak.
Bahan bakar minyak/BBM yang telah diributkan sebulan yang lalu ketika
ada rencana untuk dinaikan,kemarin akhirnya benar-benar dinaikan juga.
Saya orang yang mendukung kebijakan ini,oke ini terdengar agak
berlawanan tapi saya serius. Rata-rata orang yang mengeluh kenaikan
harga BBM tidak tahu letak permasalahan 'kenapa BBM naik','kenapa ada
kebijakan ini' dan rata-rata hanya 'ikut-ikutan' mengeluh.
Kita tidak mencari sebab musabab kenapa harus naik,kita tidak mencari
tahu berapa harga minyak bumi sekarang,kita tidak mau tahu indek
kenaikan harga diseluruh dunia bahkan kita tidak tahu kalau ini
merupakan indek kolaps-nya keuangan negara benua biru.
Lagipula
kenapa harus menggerutu ketika BBM naik,toh kita masih mampu
membeli-nya,saya yakin 80% orang indonesia masih mampu beli BBM,kenapa?
- Kita masih mempunyai kendaraan toh,jual kendaraan kita jika tidak mau kena imbas BBM naik
- Kita masih mampu berlangganan paketan internet tiap bulannya,apalagi
yang punya Gadget BlackBerry,paket Full servis aja mampu. Lah,kenaikan
BBM yang tidak seberapa,mengeluh. Malu lah pada Handphone yang ada di
saku kita.
- Berapa sering kita membeli Sebungkus racun yang ada
dalam rokok,yang bahkan tiap bulan menaik harga-nya tapi tetap kita
beli,kita tidak mengeluh dan berdemo.
Ah,sudahlah...kita memang paling mudah mengekang suatu kebijakan tanpa mengetahui dulu untuk apa kebijakan itu.
Benar apa yang dikatakan Wiji Tukul {yang tidak tahu beliau,berarti kalian terlalu lama berdiam di Goa,silahkan Googling}
" jika kau tak berani lagi bertanya...
kita akan jadi korban keputusan-keputusan...
jangan kau penjarakan ucapanmu...
jika kau menghamba pada ketakutan...
kita akan memperpanjang barisan perbudakan"
Atau mau balik lagi ke jaman Bapak jenderal yang selalu tersenyum
itu,yang kata-nya jaman itu Indonesia makmur...Are you drunk? Jaman
itulah yang membuat kita menanggung hutang 2.000.000 perkepala seluruh
Indonesia.
Ditulis ketika Sedang mengigau dibawah pohon cemara yang rindang,ditemani kupu-kupu hitam.
Berharap ketika bangun telah siap dengan serangan ribuan opini.
0 comments:
Post a Comment